WSS.NEWS.COM – Momen haru warnai pelantikan puluhan honorer lingkup Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Setelah Belasan tahun mengabdi tanpa kepastian status kepegawaian, kini para tenaga honorer itu mendapatkan pengakuan resmi diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Seperti yang dirasakan Rosnaeni, Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Lalabata, ia mengucapkan rasa syukur setelah resmi di lantik dan diambil sumpahnya menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Senin (26/5/2025).
“Alhamdulillah, di umur yang sudah tidak muda ini kami diberikan kado untuk menjadi pegawai PPPK, semoga kami bisa menjalankan amanah ini dengan baik,” ucap Rosnaeni setelah dilantik.
Rosnaeni menceritakan perjalanan panjang yang dilaluinya sebelum mencapai titik ini, di mana ia mengabdi sebagai Penyuluh Agama Islam selama 14 tahun. Ia mengaku, meski status kepegawaiannya tak kunjung jelas, ia tetap memilih bertahan.
Dorongan dari keluarga, terutama sang suami dan anak-anaknya, menjadi penyemangat utama baginya untuk terus bertahan.
“Selama ini saya melihat bagaimana suami saya berjuang tanpa lelah, tetap sabar walaupun saya belum ada kejelasan. Ketika akhirnya dinyatakan lulus PPPK, saya menangis haru. Ini benar-benar hadiah terindah untuk keluarga kami,” ujar Rosnaeni yang tak kuasa menahan air matanya.
Perjalanan panjang Rosnaeni juga diwarnai saat menjadi penyuluh teladan tingkat Provinsi Sulsel pada tahun 2022.
Seiring dengan aktivitasnya sebagai penyuluh agama ia juga selalu mendampingi sang suami yang merupakan Kepala Desa Umpungeng.
Kini, dengan status PPPK, ibu dua anak ini merasa lebih bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik bagi instansinya.
“Saya ingin tetap memberikan kontribusi yang baik untuk Kementerian Agama. Status PPPK ini adalah amanah. Saya ingin menjaganya dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Terlepas dari aktivitasnya sebagai penyuluh agama ia juga melaksanakan tugasnya sebagai Ibu PKK serta melaksanakan pembinaan di Majelis Taklim se- Desa Umpungeng.
Ia berharap kisahnya menjadi inspirasi bagi para honorer lainnya. Ia percaya, kerja keras, keikhlasan, dan doa yang tak putus akan berbuah manis pada waktunya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan doa. Terutama kepada keluarga saya, juga kepada Bapak Presiden, Menteri Agama RI, Kakanwil Kemenag Sulsel, Kepala Kantor Kemenag Soppeng, Kasubbag TU, Kepala Seksi, Penyelenggara Zawa serta seluruh keluarga besar Kemenag Soppeng,” katanya penuh rasa syukur.