WSS.NEWS.COM – Lagi-lagi Siswa MAN 1 Soppeng kembali menorehkan prestasi yang gemilang.
Sebanyak 17 tim peneliti yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) MAN 1 Soppeng berhasil lolos ke tahap penelitian di ajang bergengsi Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Di bawah arahan Kepala Madrasah Dr. Musmuliadi, dan pendamping ilmiah Dr. Ashar Hidayat, para peneliti muda MAN 1 Soppeng menampilkan kreativitas dan inovasi lintas disiplin dalam tiga bidang utama yakni Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (IPS), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPT), serta Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Mereka tidak hanya menunjukkan kualitas gagasan dan metodologi yang matang, tetapi juga merepresentasikan semangat khas generasi muda madrasah cerdas secara intelektual, kuat secara karakter, dan peka terhadap problematika sosial-budaya.
Dalam seleksi yang kompetitif ini, gagasan riset mereka mencakup isu-isu kontemporer mulai dari transformasi budaya, literasi digital, penguatan adab, hingga teknologi tepat guna dan konservasi lingkungan.
Kepala MAN 1 Soppeng, Dr. Musmuliadi, menyampaikan apresiasi yang mendalam.
“Lolosnya 17 tim ke tahap penelitian OPSI 2025 ini menjadi bukti bahwa madrasah mampu bersaing dalam iklim akademik nasional. Ini adalah buah dari pembinaan berkelanjutan, pembudayaan literasi ilmiah, serta komitmen kami dalam mewujudkan madrasah maju, bermutu, dan mendunia,” ujar Musmuliadi.
Melalui slogan yang diusung, “Muda Berdaya, Semangat Berkarya, Lestarikan Budaya”, mencerminkan visi besar MAN 1 Soppeng dalam menjadikan siswa sebagai agen perubahan yang siap menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan akar nilai-nilai luhur budaya dan keislaman.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika MAN 1 Soppeng dan madrasah lainnya di Indonesia untuk terus menumbuhkan semangat inovasi, kolaborasi, dan kontribusi melalui penelitian sebagai bagian tak terpisahkan dari pendidikan abad ke-21.