Wartasulselnews.com – Sebanyak 81 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tergabung dalam Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) sedang melakukan transisi ke Sekolah Dasar (SD). Transisi ini merupakan bagian dari gerakan transisi PAUD-SD yang menyenangkan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ristek dan Teknologi.
Program transisi PAUD ke SD dilaksanakan untuk memastikan tidak ada patahan pembelajaran dari jenjang PAUD ke SD, sehingga peserta didik dapat menguasai kemampuan dasar yang selaras dengan profil pelajar pancasila.
Penegasan ini di sampaikan Ketua Pengurus Daerah Himpaudi, Andi Hermiyati. Jumat (2/5).
Menurutnya, lembaga PAUD merupakan satuan pendidikan bagi anak usia dini untuk belajar sambil bermain sebelum masuk ke jenjang Sekolah dasar. Pada transisi ini terdapat kemampuan dasar yang perlu diterapkan secara menyenangkan, yakni nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi, kognitif untuk melakukan kegiatan belajar serta mengembangkan keterampilan motorik.
“Lembaga PAUD merupakan masa bermain sambil belajar bagi anak-anak. saat memasuki tahap ke SD Perlu proses membangun enam kemampuan pondasi anak yang dilakukan secara bermakna dengan cara yang menyenangkan agar tujuan tersebut tercapai,” ujar Andi Hermiyati.
Wanita berjilbab ini menjelaskan, bahwa penerapan program transisi PAUD ke SD, tenaga pendidik tidak boleh memaksakan peserta didik sudah bisa membaca, menulis dan menghitung.
“Di masa transisi PAUD ke SD, guru tidak boleh memaksakan anak-anak agar bisa calistung. Karena riset membuktikan kebanyakan anak-anak 5-7 tahun yang dipaksa untuk calistung beresiko menciptakan generasi yang malas membaca di usia remaja dan dewasa,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa kegiatan ini mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng.
