Wartasulselnews.com – Untuk memberi pemahaman dan pembelajaran tentang aturan, tata cara, dan pemantapan persiapan pemberangkatan jemaah haji, Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Kerukunan Keluarga Bugis (KKB) Saudi Arabia melanjutkan Materi Manasik Haji untuk para anggotanya, di Masjid Besar Takwa, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Minggu (9/2/2025).
Dosen UIN Alauddin Makassar, sekaligus Ketua Prodi HTN (Siyasah Syar’iyyah) Fakultas Syariah Hukum UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Andi Muhammad Akmal, S.Ag M.H.I,
hadir membawakan materi tentang Akidah dan Akhlak serta Rukun Haji.
Dalam intisari materinya, Dr. Andi Akmal menjelaskan bahwa pada dasarnya, ada 3 tujuan jemaah haji berangkat ke tanah suci, pertama, untuk beribadah, Kedua, berziarah dan Ketiga, untuk belanja “Ole-Ole”.
Andi Akmal mengulas maksud, beribadah, yakni untuk mengup grade kualitas dan kuantitas ibadah. Dalam artian menambah pundi pundi pahala. Contoh, Shalat di Masjidil Haram Mekkah, nilainya seratus ribu pahala shalat dibanding tempat lain. Shalat di Majid Nabi di Madinah, nilainya seribu kali shalat.
Kemudian berziarah, Andi Akmal mengatakan dengan berkunjung ke tempat bersejarah yang dialami dan menjadi saksi hidup perjuangan Rasulullah saw. dalam misi dakwahnya.
Demikian pula, jemaah ke tanah suci, untuk membeli “Ole – Ole” untuk diberikan dan dibagikan ke sanak keluarga. Namun, perlu di paham bahwa ole ole yang asli di Mekkah adalah air zam zam dan yang di Madinah adalah Kurma. Nah, selain dari keduanya, adalah barang impor dari berbagai negara, kata Petugas Haji 2024 ini.
Ketiga penjelasan tersebut perlu dilandasi dengan niat yang baik, kata Andi Akmal. Menurutnya tetap mengutamakan ibadah, ikhlas dalam beramal, memperhatikan SOP dan Regulasi dari Pemerintah serta tetap menjaga akhlakul karimah, etika dan moral selama berhaji, tegas Kepala KUA di Kabupaten Soppeng pada masanya (2005-2017).
“Pelaksanaan manasik haji, ada 3 rangkaian, yaitu Pra, Proses dan Pasca Haji,” ucapnya.
Pra haji meliputi, persiapan keberangkatan, perbaiki niat, ikhlaskan hati, sucikan jiwa, jauhkan dari keyakinan yang melenceng dari ajaran agama, istigfar atas segala dosa serta minta maaf atas segala khilaf kepada sesama manusia.
Proses haji, harus pahami prosesi manasik haji, dengan memahami dengan baik Syarat, rukun, wajib, sunnat dan hal-hal yg membatalkan haji.
Pasca haji,dengan tetap menjaga kemurnian dan kesucian ibadah haji dengan meningkatkan ibadah dan memperbaiki akhlak setelah kembali ke tanah air. Jadilah, panutan dan teladan di tengah masyarakat. Inilah sebagai bukti dan tanda kemabruran ibadah haji,” terang Dr.Andi Muhammad Akmal yang juga dosen luar biasa STAI Al-Gazali Soppeng.
Harus pula diperhatikan Rukun Haji, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf Ifadah, Sai dan Tahallul. Sedangkan Wajib Haji, Ihram dari Miqat, bermalam di Muzdalifah, Bermalam dan lontar 3 Jamrah di Mina, dan Tawaf Wada’.
Dengan gaya dan ciri khasnya serta menggunakan bahasa yang mudah di pahami, Andi Akmal mampu menghipnotis para jamaah yang hadir.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua KBIHU KKB Saudi Arabiah, KM. Sulaiman Usman, S.Pd.I, Pembimbing Utama di Arab Saudi, H. A. Arife Siming Bugis, H. A.Muliadi Siming Bugis, dan Para Pengurus Yayasan, Hj. Kalalla, Hj. Hendriadi, Hj.Anti dan Jemaah calon KBIHU KKB.
Untuk di ketahui bahwa untuk tahun 2025 ini, jamaah haji Kabupaten Soppeng yang tergabung dalam KBIHU KKB Saudi Arabiah yang akan berangkat ke Tanah suci sebanyak 190 jemaah calon haji, dari 250-an Kouta haji Kabupaten Soppeng.