DaerahPendidikan

Gerak Cepat,MTs Ponpes Yasrib Lapajung Sosialisasikan SSK

1109
×

Gerak Cepat,MTs Ponpes Yasrib Lapajung Sosialisasikan SSK

Share this article

Wartasulselnews.com – Sehari setelah mengikuti Webinar, MTs Pondok Pesantren Yasrib Lapajung gerak cepat laksanakan sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Ruang Guru MTs Pondok Pesantren Yasrib Lapajung pada hari Kamis 30 Mei 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Soppeng Hj.Nurahmi, Tim Sosialisasi SSK dari BKKBN Kabupaten Soppeng Andi Rasyidah Ahmad,Pengawas Damping Muh. As’ad,Kepala Madrasah Tsanawiyah Yasrib dan para Dewan Guru.

KM. Husaini selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Yasrib Lapajung dalam pengantarnya menyampaikan bahwa, tanpa perlu menunggu waktu yang lama setelah webinar, sosialisasi SSK segera dilaksanakan. Apalagi Tim Sosialisasi SSK dari BKKBN langsung mengiyakan ketika dikonfirmasi kesediaannya.

“Banyak dampak positif yang bisa didapat madrasah bersama warga ketika bergabung dengan SSK, apalagi santri kami semua bermukim di pondok,”ucap Husaini.

Santri yang terbiasa hidup teratur di Pondok dikhawatirkan ketika keluar bersosialisasi dengan masyarakat luas akan mengalami kesulitan karena keterbatasan pemahaman tentang kependudukan, papar Kamad MTs.Yasrib Lapajung.

Sementara Hj.Nurahmi mengapresiasi MTs Pondok Pesantren Yasrib Lapajung atas keinginannya bergabung dalam program SSK.

“Mengenai pengaturan kurikulum, maka dapat mengintegrasikan ke RPP seperti halnya program Kementerian Agama dalam materi Moderasi Beragama,”ucap Nurahmi.

Sementara Andi Rasyidah Ahmad Tim Sosialisasi SK dari BKKBN menyampaikan bahwa, sebenarnya banyak persoalan kependudukan, tidak hanya sekedar kelahiran, kematian, migrasi, mobilisasi penduduk, tetapi lebih kompleks daripada itu.

“Jadi, semua warga negara semestinya paham tentang kependudukan dan permasalahannya. Termasuk anak-anak usia sekolah yang akan menyongsong dan dipersiapkan menjadi generasi emas di tahun 2045,”ucapnya.

Di katakan persoalan kependudukan juga meliputi kenakalan remaja, hidup bebas, narkoba, perkawinan dini, bullying, dan lain sebagainya.

“Tentu saja anak-anak yang minim pengetahuannya tentang kependudukan, akan dengan mudahnya terpengaruh ke arah yang negatif. Dengan demikian, program SSK inilah yang menjadi tameng atau paling tidak menjadi injeksi agar kebal terhadap gelombang negatif dari dampak masalah kependudukan,”ujarnya.

Mengenai kurikulum, tidak serta merta program SSK akan merombaknya, tetapi hanya memilih mapel dan materi tertentu untuk diintegrasikan dalam bentuk Silabus, RPP, dan assesmen, imbuh Pemateri Sosialisasi SSK, katanya.

Setelah diskusi yang dipandu Pengawas Damping, maka Kamad bersama seluruh warga madrasah MTs Pondok Pesantren Yasrib Lapajung lainnya berharap agar dapat menyelesaikan langkah selanjutnya untuk secepatnya bergabung Program SSK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *