WARTASULSELNEWS.COM – Dalam upaya strategis meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Kabupaten Soppeng, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (DPD PGMI) Kabupaten Soppeng menggelar rapat koordinasi yang berlangsung di Cafe Latemamala Jalan Merdeka. Minggu (13/7/2025).
Agenda utama rapat ini adalah pembahasan teknis persiapan Pelaksanaan workshop Peningkatan Kompetensi Madrasah.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua DPD PGMI Kabupaten Soppeng, Drs. H. Armas, M.Pd., dan dihadiri oleh jajaran pengurus inti organisasi.
Selain itu, turut hadir para pengawas madrasah dari berbagai jenjang pendidikan, yakni Suharwan, S.Pd.I., M.Pd.I. (Pengawas MI/RA), Drs. Sudirman, M.Pd. (Pengawas MTs), dan Dra. Hj. Harnis, M.Pd. (Pengawas MA).
Kehadiran para pengawas ini menjadi wujud sinergitas antar pemangku kepentingan dalam merancang program pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan madrasah.
Melalui diskusi yang produktif dan kolaboratif, disepakati bahwa Workshop Peningkatan Kompetensi Madrasah akan dilaksanakan selama tiga hari.
Workshop ini akan menghadirkan narasumber yang memiliki kapasitas dan pengalaman di bidang pengembangan kurikulum, manajemen madrasah, serta peningkatan mutu pembelajaran.
Adapun peserta workshop direncanakan melibatkan kepala madrasah dari seluruh jenjang (RA, MI, MTs, dan MA), wakil kepala bidang kurikulum, serta kepala RA se-Kabupaten Soppeng.
Ketua DPD PGMI Kabupaten Soppeng, Drs. H. Armas, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk mendukung agenda transformasi pendidikan yang selaras dengan arah kebijakan Kementerian Agama RI.
“Workshop ini bukan hanya sebagai forum peningkatan kapasitas, tetapi juga sebagai ruang refleksi dan integrasi praktik-praktik baik yang telah diterapkan di berbagai madrasah,” ujar H. Armas.
Dengan semangat kolaborasi dan profesionalisme, PGMI Kabupaten Soppeng terus mendorong adanya penguatan kompetensi bagi para pemimpin satuan pendidikan madrasah guna menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan responsif terhadap tantangan zaman.