WARTASULSELNEWS.COM – Matahari soreh belum sepenuhnya hilang, satu per satu keluarga santri baru dan rombongan pengantar tiba di Pesantren Yasrib Lapajung, Kabupaten Soppeng. Minggu (13/7/2025).
Sebanyak 340 santri baru resmi memulai babak baru dalam hidup mereka, mondok di lingkungan yang menjunjung tinggi nilai keislaman, kedisiplinan, dan cinta terhadap Al-Qur’an dan Sunnah.
Di balik senyum dan pelukan, terselip tangis haru yang mewarnai hari pertama mereka. Para orang tua, dengan mata berkaca-kaca, melepas buah hati mereka yang siap menapaki jalan pendidikan agama, ibadah dan pembinaan karakter.
Sebelumnya ketua Panitia Penerimaan Santri Baru Ponpes Yasrib, Muh. Mustaqim dalam laporannya mengatakan sebanyak 340 santri baru yang mendaftar dengan rincian: Tingkat Raudhatul Athfal (RA) 28 santri, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 211 orang dan Madrasah Aliyah (MA) 101 orang.
“Sampai hari ini sudah masuk hampir 90 % dan kami menunggu lebihnya yang bisa saja ada yang sakit, orang tuanya yang sakit atau sementara dalam perjalanan,” ucap Mustaqim.
Sementara pimpinan Pondok Pesantren Yasrib Lapajung, H. Muh. Taslim Basri Daud yang turut membersamai mengatakan, para santri yang hadir di Pondok Pesantren Yasrib adalah tamu istimewa kami.
“Tamu istimewa yang akan membanggakan orang tuanya kelak. Kepada orang tua kami berharap supaya ikhlas menitipkan buah hatinya di sini untuk menuntut ilmu. Buah hati bapak ibu adalah generasi yang akan menjadi harapan keluarga, bangsa, negara dan agama. Menjadi penerus yang akan mengharumkan nama pesantren ini di masa yang akan datang. Doakan buah hati bapak ibu selalu,” ucap H.Taslim.
Acara penyambutan berlangsung penuh kehangatan. Kesyahduan semakin terasa saat panitia penerimaan santri baru menyampaikan waktu pengantaran akan berakhir dan mempersilahkan seluruh orang tua dan pengantar bersiap-siap meninggalkan pondok. Tangis orang tua pun pecah bukan karena sedih, tetapi karena haru dan tekad kuat yang membuncah di dada.
Di penghujung acara tersebut, pelukan terakhir menjadi momen paling emosional. Santri melambaikan tangan sambil berjalan memasuki asrama, sementara para orangtua berdiri sambil menatap dengan mata berkaca, menyerahkan harapan mereka kepada Allah dan lembaga mulia ini.
Minggu Soreh itu bukan sekadar hari biasa. Ia menjadi saksi akan lahirnya harapan baru di bumi Latemmamala, harapan yang dititipkan dalam doa, air mata, dan kepercayaan penuh kepada Ponpes Yasrib untuk mendidik generasi masa depan.