Wartasulselnews.com – Dalam upaya mewujudkan keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah, dan rahmah, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Marioriawa menggelar bimbingan keluarga sakinah.
Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Arrazaak Panincong dan dihadiri Majelis Taklim se-Kecamatan Marioriawa. Jum’at (13/6).
Bimbingan ini bertujuan untuk membantu anggota keluarga memahami pola hubungan, meningkatkan kesadaran, dan mewujudkan keluarga yang sakinah, yaitu keluarga yang tentram dan damai.
Kepala KUA Kecamatan Marioriawa, Muhlis, bertindak sebagai pemateri mengatakan, Bimbingan Keluarga Sakinah adalah proses pemberian bimbingan dan dukungan untuk mewujudkan keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah, dan rahmah.
“Dengan bimbingan keluarga sakinah tentu membantu individu khususnya klien memahami hakekat dirinya sebagai hamba Allah dan pengabdian sebagai khalifah Allah di muka bumi ini sehingga tujuan akhirnya akan memperoleh kebaikan dunia dan kebahagiaan akhirat,” urai Muhlis dalam materinya.
Selain itu, ia menjelaskan Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keluarga sakinah.
“Keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah, setiap pasangan suami istri tentu mendambakan hal itu. Mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah bukanlah sesuatu yang instan. Tidak terjadi begitu saja, namun melalui sebuah proses. Dan untuk menjalani proses ini perlu bekal, baik dari suami maupun istri,” jelas Muhlis.
Di akhir materinya Kepala KUA Kecamatan Marioriawa ini menyebutkan bahwa, Bimbingan keluarga sakinah ini bukan sekedar kegiatan formal, tetapi merupakan ikhtiar nyata kami dalam membekali masyarakat dengan pemahaman keagamaan dan keterampilan komunikasi keluarga, agar tercipta rumah tangga yang kokoh di tengah tantangan zaman.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, masyarakat semakin memahami pentingnya membangun keluarga yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan mampu menjadi teladan dilingkungan sekitarnya, ” ujarnya.
“Ke depan, program serupa akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk layanan pembinaan keagamaan pada masyarakat, ” jelasnya.
Dengan gaya dan bahasa yang mudah dipahami, para peserta Bimbingan Keluarga Sakinah yang kebanyakan dari emak-emak tampak serius menyimak.
