Wartasulselnews.com – Ratusan siswa bersama guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Soppeng, Sulawesi Selatan, kompak mogok belajar, Selasa (2/12/2024).
Aksi tersebut merupakan buntut penolakan Kepala MAN 2 Soppeng yang baru di lantik.
Dalam pernyataannya Ketua Komite MAN 2 Soppeng H.Marsida membenarkan hal tersebut.
“Iye,mereka mogok masuk madrasah sebagai bentuk protes atas kepala madrasah yang baru yang dianggap tidak memiliki kompetensi menjabat sebagai kepala MAN 2 Soppeng, ” ujar H.Marsida.
Menurutnya pengangkatan Kepala MAN 2 yang baru di lantik melanggar regulasi yang ada.
“Di dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) No.24 Tahun 2018 revisi PMA 58 tahun 2017 tentang Kepala Madrasah.Pasal 6 ayat 1 huruf g menjelaskan bahwa,untuk mejadi Kepala Madrasah harus memiliki pengalaman mengajar paling singkat 9 tahun pada madrasah yang diselenggarakan oleh pemerintah dan 6 tahun pada Madrasah yang diselenggarakan pada masyarakat. Namun Pak Basrah (Red) masuk di MAN 2 Soppeng nanti pada tahun 2019 berarti belum cukup 9 tahun,” ujarnya.
Yang kedua, lanjut Marsida di dalam peraturan Dirjen Pendis No.7232 tahun 2022 tentang juknis pengangkatan kepala madrasah pada huruf B tentang persyaratan administrasi, bakal calon kepala madrasah pada point 1 huruf e bahwa,surat keterangan pengalaman mengajar dikeluarkan oleh satuan pendidikan.Kenyataannya pihak madrasah belum pernah memberikan Surat keterangan.
“Sesuai dengan hasil rapat tentang pengajuan kepala MAN 2, ada 2 guru yang kami rekomendasikan sebagai calon kepala madrasah,baik dari kepala madrasah dan pengawas pembina.Namun nama Pak Basrah (Red) yang keluar padahal kami tidak pernah merekomendasikan ,” tambahnya.
Marsida berharap agar Kakan Kemenag Soppeng agar mengembalikan Kepala MAN 2 yang lama sampai ia pensiun,harapnya.
Sementara Kakan Kemenag Soppeng Afdal,S.Ag,MM yang di konfirmasi mengatakan bahwa, semua yang berkepentingan di MAN 2 Soppeng juga kepada siswa dan siswi untuk tidak memprovokasi anak-anak dan ini sangat disayangkan,ucapnya.
Menurut Kakankemenag,pergantian kepala madrasah sama sekali tidak ada hubungannya dengan siswa siswi.
“Jadi mari kita berikan pembelajaran ataupun edukasi yang baik kepada siswa-siswi,karena ini sangat merugikan anak-anak kita,apabila di dorong untuk mogok belajar ,”ucapnya.
Kakan Kemenag berharap,ini yang bertanggung jawab adalah Wakamad Bagian Kesiswaan,pergantian kepala madrasah sudah di bahas dan sudah disepahami bahkan sepakat untuk meneruskan kebijakan pimpinan dangan 3 orang perwakilan dari MAN 2 Soppeng.
“Yang merasa ada masalah dengan proses pergantian kepala madrasah pembahasan itu sudah final disepakati.Saya bersama Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel dan tiga orang perwakilan dari pihak MAN 2 beberapa waktu yang lalu,”ucap Afdal.