Oleh.Dr. Sidrah, S.Ag. M.Pd.I
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinantikan dan dirindukan oleh umat Islam.Karena bulan ini memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan diantaranya dilipat gandakan pahala, sebagai bulan ampunan, dibukanya pintu syurga dan ditutup pintu neraka dan dalamnya terdapat satu malam lebih mulia daripada seribu bulan.Di antara hadis yang menjelaskan keutamaan bulan ramadhan adalah:
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ ، فَإِنَّهُ لِي ، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي . ( رواه مسلم)
Artinya: Dari Abi Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebajikan dilipatgandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang membalasnya. Dia meninggalkan kesenangan sahwatnya dan makannya karena-Ku,” (HR Muslim).
Hadits lain yang menjelaskan keistimewaan bulan ramdhan yaikni:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya:”Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR Ahmad).
Hadits tersebut menjelaskan betapa banyak keistimewaan yang terkandung di dalam bulan ramadhan. Selain itu, bulan ini juga dikenal dengan istilah yang yang lain, seperti syahrut taubah, syahrul qur’an, syahrul mubarak dan syahrut tarbiyah.
Bulan ramadhan disebut dengan syahrut tarbiyah atau bulan pendidikan karena selama sebulan penuh umat Islam dididik dengan berbagai ujian melalui perintah dan larangan. Pendidikan yang dilewati bersifat luas yakni pendidikan jasmani dan rohani atau tarbiyatul jasadiyah wa tarbiyatul qalbiyah.
Bahkan termasuk pendidikan akal karena selama sebulan, umat Islam selalu mendapat ilmu-ilmu agama melalui mimbar ramdhan oleh para Ustadz ataupun Ustadzah.
Bagi Hamba-hamba yang telah melewati pendidikan selama ramadhan dengan baik, maka ia akan lulus dengan predikat terbaik di sisi Allah yakni muttaqin atau orang yang betaqwa yakni orang yang senantiasa penuh kerelaan dan keikhlasan menyembah Allah swt.
Dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak bermaksiat kepada-Nya dan senantiasa mensyukuri nikmat-Nya.
Mereka itulah orang-orang yang beruntung dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah sebagaimana firman Allah swt.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung”.
Tarbiyah jasadiyah yakni selama sebulan penuh jasad atau raga umat Islam dididik untuk melakukan ketaatan kepada Allah swt.Melalui perintah puasa dengan berbagai larangannya seperti tidak boleh makan dan minum, tidak melakukan hubungan suami istri di siang hari. Tatkala pada hari biasa, seseorang secara bebas dibolehkan melakukan hal itu semua, maka pada saat berpuasa dilarang.
Jasad atau raga seseorang yang sedang berpuasa dilatih dan dididk untuk membatasi kemasukan apapun, termasuk yang halal sekalipun. Selain itu, melalui ibadah puasa, umat Islam dididik untuk menjadi manusia yang berakhlak dengan memiliki sifat jujur sehingga ramadhan juga merupakan momentum untuk membentuk pribadi yang jujur.Karena ibadah puasa merupakan ibadah yang mengandung rahasia antar Allah swt dengan hamba-Nya.
Selanjutnya ramadhan mendidik agar kaum muslimin mampu mengendalikan hawa nafsu, baik nafsu ammarah, nafsu seks maupun nafsu makan.Ketika Ramadhan, kaum muslimin dilarang melakukan hal-hal yang pada hakikatnya halal bila dilakukan pada siang hari seperti makan, minum, dan berhubungan suami-istri.Maka seharusnya kaum muslimin mampu menerapkan pendidikan itu sehingga di luar ramadhan, kaum muslimin akan lebih mampu untuk menahan diri dari makanan dan minuman yang tidak jelas asal-usulnya, serta mampu untuk menjaga diri dari pergaulan lawan jenis yang diharamkan.
Puasa, pada hakikatnya adalah memutus dominasi syahwat.Selama bulan ramadhan, kaum muslimin dididik untuk memiliki kepekaan sosial terhadap sesama karena sudah telah merasakan bagaimana kamun dhuafa ketika kelaparan, mau makan namun tidak ada yang bisa di makan atau ada, tapi terbatas. Maka seyogyanya kaum muslimin setelah ramadhan memiliki sifat empati dan mau berbagi dengan sesama terutama bagi kaum dhuafa.
Selain itu, selama ramadhan kaum muslimin terlatih dan terbiasa berbagi dengan sesama, melalui infak dan sedekah, baik berupa materi maupun inmateri.
Pendidikan yang tidak kalah pentingnya adalah selama bulan ramadhan, kaum muslimin dididik oleh Allah agar senantiasa memperbaiki akhlak, baik terhadap kepad Allah swt.atau hablun minallah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, juga memperbaiki akhlak terhadap sesama atau hablun minannas.
Maka setelah melewati ramadhan, kaum muslimin hendakanya tetap mempertahankan akhlak yang baik. Baik terhadap Allah maupun kepada sesama dengan tidak saling benci, dendam, saling iri dan dengki dan sebagainnya.
Salah satu indikator kelulusan adalah ketika kaum muslimin mampu melewati pendidikan-pendidikan selama ramadhan dan berusaha menerapkannya pada bulan selain ramadhan agar menjadi insan yang bertaqwa sebagaimana pula tujuan dari perintah puasa. Semoga Allah swt.senantiasa memberikan hidayah kepada hamba-Nya dalam menjalankan pendidikan ramadhan ini.(*)