SOPPENG.WSS.NEWS.COM- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rumah Tahanan Kelas II B Watansoppeng,Sulawesi Selatan sudah menjalankan program untuk warga binaan pemasyarakat (WBP).
Satu di antaranya mereka rutin membuat kerajinan tangan berbahan dasar limbah serbuk somel, nasi, kertas koran atau kertas bekas, stik eskrim dan kardus, tanah liat, dan kayu menjadi karya dengan nilai seni dan ekonomi yang tinggi.
Kepala Lapas Kelas II B Watansoppeng , Yongki Julianto mengatakan, karya yang dibuat WBP tidak kalah dari buatan pengrajin yang ada di luar Lapas/Rutan. Semua itu tidak terlepas dari peran dan bimbingan petugas dalam mendampingi mereka menjalani pembinaan di bawah Seksi Kegiatan Kerja (Giatja).
“Meski berada di balik tembok jeruji, bukan berarti mereka kehilangan kreativitas dan kesempatan mengekspresikan kebiasaan yang mereka miliki. Di sini mereka bisa berkreasi, membuat bingkai, miniatur, asbak, tempat tissu, stand hp, jam dinding dan lainnya” ungkap Ka Rutan Kelas IIB Yongki Julianto. Kamis (4/5/2023).
Karya WBP Rutan Kelas IIB Watansoppeng ini dapat dibeli untuk dijadikan cendra mata. Pembelian dapat dilakukan dengan datang langsung ke Lapas atau melalui direct message pada akun media sosial Lapas, ujarnya.
“Ini mereka buat sendiri. Kami berharap ada pihak-pihak yang bisa membantu memasarkan hasil kerajinan tangan warga binaan kami,” katanya.
Hasil penjualan akan menjadi komponen Penerimaan Negara Bukan Pajak dan sebagian premi menjadi hak WBP. (AI/Rizal)