SOPPENG.WSS.NEWS.COM – Kenapa Halal Bi Halal dilaksanakan setelah Idul Fitri ? inilah yang dikemukakan oleh Dr. H. Andi Muhammad Akmal, S.Ag., M.H.I, saat memberikan ceramah Halal Bi Halal yang dilaksanakan oleh Pengurus Masjid Nurul Qalam Pakkanrebete, Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Senin (24/4/2023).
Dosen UIN Alauddin Makassar menjelaskan kepada jamaah yang hadir bahwa, semua amalan umat Islam di Bulan Suci Ramadhan dengan dasar iman dan ikhlas, maka Allah swt menjadikan sebagai pembersih dari segala dosa yang ada. Namun, perlu dipahami bahwa dosa yang diampuni adalah dosa yang terkait dengan hablom minallah (Hubungan Vertikal). Lalu Bagaimana dengan dosa yang terkait dengan sesama manusia? nah momentum bulan Syawal inilah kegiatan silaturrahim dan Halal bi Halal, digalakkan.
“Inilah makna ungkapan minal aaidiin wal faaiziin. Artinya, semoga Allah swt memasuklan kita ke dalam golongan hamba-nya yang kembali bersih (dari dosa Hablom minallah) dan semoga Allah swt menjadikan kita, sebagai hamba yang beruntung.Kenapa mendapatkan keberuntungan? karena telah melaksanakan silaturrahim dan Halal Bi Halal. Umat Islam berhak mendapat piagam/ sertifikat, karena mendapatkan 2 kebersihan, bersih dari dosa yang terkait dengan Allah swt. (amalan selama Ramadan ) dan bersih dari dosa yang terkait dengan sesama manusia dengan silaturrahim dan Halal Bi Halal,” jelas Andi Muh.Akmal, eks Kepala KUA di Kemenag Soppeng
Dirinya mengajak agar tetap mempererat silaturrahim, untuk menjalin kebersamaan dan mendapat berkah dari Allah swt.
Dijelaskan bahwa Rasulullah saw menyebutkan tentang fadilah silaturrahim “Man sarra ayyubsata lahu fi rizqihi wa yunsa’a fiy atsarihi, fal yattaqillaah wal yasil rahimah” Siapa yang ingin dimudahkan rezkinya dan dipanjangkan usianya, maka bertakwa kepada Allah (hablom minallaah) dan pererat silaturrahim (hablom minannaas ), kunci Andi Akmal, juga Dosen LB STAI Algazali Soppeng.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Pengurus Masjid, Drs. Suandi, M.Si, Imam Masjid, Ketua Majelis Taklim, Hasni, S.Ag, Qariah Suriani, S.Ag., dan jemaah Masjid Nurul Qalam. (*)